Rabu, 05 Agustus 2009

malam yang tak akan pernah terulang...

Hari itu adalah hari yang indah, tak pernah kurasakan hari seindah itu.

Pagi hari aku terbangun, melihat indahnya sinar matahari yang penuh dengan kehangatan.

Seakan-akan ia menyapaku dan menyuruhku untuk tersenyum.

Angin sejuk yang berhembus melalui celah jendela kamarku membuatku semangat menjalani hari itu.

Bagaimana tidak? Pagi itu aku terbangun oleh nada dering khusus yang menandakan itu adalah sebuah panggilan dari orang yang sangat special di hatiku, mendengar suaranya yang lembut dan menyejukkan hati, dan kata-kata yang selalu ia ucapkan kepadaku yang tak pernah membuatku bosan untuk mendengarnya

"I love you.."

Dan hari itu aku akan bertemu dengan nya, itu yang membuat aku sangat bersemangat :)

Siang itu kita bertemu di tempat favorit kita.

Duduk di tempat biasa kami selalu tempati, dan memesan makanan juga minuman favorit kita masing-masing.

Sepanjang hari kita berbicara tentang apa saja, tentang apa yang ia dan aku lihat hari itu, tentang musik, makanan, orang-orang yang kita kenal atau mungkin hanya salah satu dari kita yang mengenalnya.

Dia begitu ceria hari ini, tak seceria biasanya. Itu adalah kebahagiaan terbesar untukku, melihat ia bisa seceria ini.

Pembicaraan pun terhenti ketika dia menggengam tanganku dengan erat

"ada apa dengan mu? Mengapa menggenggam ku seerat ini? seakan-akan aku akan pergi meninggalkanmu.", tanyaku.

"aku hanya takut.. Takut tiba-tiba suatu saat nanti kau pergi meninggalkanku.. Karena engkau adalah wanita yang terlalu berharga untuk aku lepaskan", jawabnya dengan raut wajah penuh kecemasan

Aku hanya bisa berkata, "sayang, jangan takut. Karena aku tak akan pernah meninggalkanmu apapun yang terjadi nanti."

Dia pun hanya tersenyum penuh isyarat, senyuman itu.. Senyuman yang meluluhkan hatiku.

Siang pun berubah menjadi senja. Dan sebantar lagi malam akan menjelang..

Malam yang sangat dingin pada saat itu, tapi tetap membawa kebahagiaan yang teramat dalam.

Malam itu kita memiliki janji untuk bertemu orang-orang, tetapi sayangnya aku tak mengenal mereka.

Akupun sempat terdiam malam itu, karena aku masih merasa asing dengan suasana dan orang-orang itu. Tak tahu apa yang harus aku lakukan, aku merasa seperti orang asing (walaupun sebenarnya aku orang asing, karena aku baru melihat dan mengenal mereka malam itu).

Dan aku terbangun dari keterasingan ku, pria ini membisikkan kata-kata yang sampai detik ini tak pernah bosan aku dengarkan "sayang, I love you" dan jemarinya yang panjang, kurus dan penuh kehangatan ini menggenggam erat jari-jemariku, lagi.

Hatiku pun mencair, tak lagi aku merasa asing diantara mereka. Karena dia, dia yang menenangkan hatiku, dan dia yang mengajak aku untuk mengenal orang-orang ini lebih dalam. Dan aku merasa nyaman, sangat nyaman berada di sekeliling mereka. Seperti menemukan keluarga baru :)

Tak terasa malam pun semakin larut, waktunya kita pulang.

Berpamitan dan berjanji untuk berjumpa lagi dengan mereka nanti. Sayonara my new family!

Udara yang dingin, membuat dia kedinginan. Bergegas kami pun masuk mobil dan segera pulang..

Jalan yang panjang dan lengang.. Terlihat buruh-buruh pabrik yang berganti shift kerja, para pedagang yang masih setia menunggu pelanggan nya datang untuk menghabiskan dagangan nya malam ini, para pengemis yang tidur di pinggir-pinggir an ruko yang sudah tutup..

Dan suasana dalam mobil pun sangat sepi, hanya terdengar suara mesin mobil, suara klakson mobil lain, dan suara desahan nafasnya..

Aku hanya bisa dan ingin memandangi wajah nya malam ini. Wajah serius nya ketika ia sedang menyetir dan merasa kedinginan.

"dia sangat tampan", ucapku dalam hati.

Lagi-lagi dia menggenggam tangan ku sambil sesekali membelai rambutku yang terurai acak-acak an.

"ya Tuhan, dingin sekali tangan nya"

The carpenters: slose to you pun menjadi soundtrack kami malam itu.

Malam yang panjang.. Penuh kenangan..

Jalanan pun semakin lengang, waktu sudah menunjukan pukul 23.45.

"astaga", ucapku dalam hati..

"apa itu? Mengapa jantungku berdetak sangat kencang? Ya Tuhan.. Dia telah mendaratkan bibirnya tepat di bibirku. Bibir yang basah namun sangat hangat..", ucapku lagi dalam hati

Masih sangat teringat jelas ciuman hangat itu, ciuman yang penuh makna.

Dan aku sangat mengetahui apa makna di dalam ciuman itu, cinta!

Ya, itu yang coba kau katakan dalam sebuah ciuman hangat itu.

Mencoba berbicara, "aku sangat mencintaimu, dan aku akan selalu berada di sampingmu. Wanita ku aku sangat tidak ingin untuk kehilangan mu, saat ini sampai kapan pun…."

Kami hanya bisa tersenyum malu, dan kembali ia mengucapkan kalimat yang tak akan pernah bosan untuk ku dengar..

"I love you, I'll always love you with all my heart.."

Saatnya kami berpisah, selamat malam sayang..

Hati-hati di jalan..

I LOVE YOU TOO, MY MAN……...

Tuhan, terimakasih atas karunia-Mu ini. Terimakasih karena aku masih bisa merasakan pagi hari yang indah, dimana aku bisa merasakan hangatnya sinar matahari. Terimakasih atas teriknya siang, terimakasih karena aku masih bisa melihat matahari terbenam sangat indah, terimakasih atas malam yang indah, dingin, penuh bintang, namun tetap penuh kenangan.

Terimakasih telah mempertemukan ku dengan nya, terimakasih atas cinta yang membutakan hati namun itu membuatku seperti seorang ratu..

Terimakasih Tuhan..

Terimakasih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar